Sejarah Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan RI di Jawa Timur

Diterbitkan tanggal 17 Agustus 2024 14381

Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 adalah momen bersejarah yang patut diabadikan dan dikenang oleh seluruh masyarakat. Proses penyebaran kabar Proklamasi Kemerdekaan RI memiliki cerita tersendiri yang penting untuk diketahui oleh generasi penerus bangsa.

Pada saat itu, penyebaran berita kemerdekaan dilakukan melalui berbagai media, seperti telegram, radio, surat kabar, hingga dari mulut ke mulut. Menurut informasi dari Kemendikbudristek dan Kemenkominfo RI, teks Proklamasi pertama kali diterima oleh kantor berita Domei (sekarang Antara) di Bandung pada pukul 12.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945, dan kemudian disebarluaskan melalui telegram.

Di Jakarta, berita kemerdekaan disiarkan oleh Yusuf Ronodipuro melalui radio Jepang, Hoso Kyoku. Namun, tindakan berani ini tidak tanpa risiko. Akibat siaran tersebut, Yusuf mengalami penyiksaan oleh tentara Jepang, dan siaran radio itu akhirnya ditutup. Sementara itu, untuk penyebaran berita ke luar negeri, Adam Malik dan rekannya melakukannya secara sembunyi-sembunyi menggunakan peralatan milik kantor berita Domei.

Di Jawa Timur, proses penyebaran kabar kemerdekaan dimulai pada 18 Agustus 1945 pukul 19.00 WIB, ketika Radio Surabaya menyiarkan teks Proklamasi dalam Bahasa Madura. Pemilihan Bahasa Madura bertujuan agar siaran tersebut tidak dimengerti oleh tentara Jepang yang masih berkuasa. Selain Radio Surabaya, siaran dari Soerabaja Hosokyoku juga diterima di kota-kota seperti Malang dan Madiun.

Di Bojonegoro, masyarakat sempat meragukan kebenaran berita kemerdekaan karena informasi dari pihak Jepang yang bertentangan. Sementara di Kediri, meskipun kemerdekaan telah diproklamasikan, tentara Jepang masih sangat berkuasa hingga akhir Agustus 1945. Meski begitu, berita kemerdekaan secara perlahan menyebar di Kediri, salah satunya melalui publikasi Harian Soeara Asia yang menjadikan berita kemerdekaan sebagai headline.

Momen bersejarah ini menjadi bukti kuat semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan dan menyebarkan kemerdekaan, meskipun di bawah tekanan dan pengawasan ketat penjajah. Informasi ini penting untuk diabadikan sebagai bagian dari sejarah bangsa yang patut dikenang.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News