Rapat Koordinasi Persiapan Sarana dan Prasarana Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Bakorwil II Bojonegoro

Diterbitkan tanggal 20 Februari 2025 154

Bojonegoro, 20 Februari 2025 - Menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran 1446 H, Bakorwil II Bojonegoro mengadakan Rapat Koordinasi Persiapan Sarana dan Prasarana. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan transportasi guna mendukung kelancaran perjalanan masyarakat.

Sebelum rapat ini dilaksanakan, Bidang Sarana dan Prasarana Bakorwil II Bojonegoro telah melakukan serangkaian monitoring dan evaluasi pada 24 Januari hingga 14 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau kondisi infrastruktur yang akan digunakan masyarakat di wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro, guna mengidentifikasi potensi kendala serta menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Narasumber dalam rapat ini meliputi perwakilan Polda Jawa Timur yang membahas aspek keamanan dan pengaturan lalu lintas, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang memaparkan kondisi infrastruktur jalan, serta Dinas Perhubungan yang menjelaskan kesiapan transportasi umum dan manajemen lalu lintas. Peserta rapat terdiri dari perwakilan pemerintah daerah, aparat kepolisian, serta stakeholder terkait lainnya yang turut memberikan masukan dan rekomendasi demi kelancaran arus mudik dan balik tahun ini.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Polda Jawa Timur, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, Kapolres di wilayah kerja Bakorwil Bojonegoro, Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, serta berbagai instansi terkait lainnya. Sinergi antar-stakeholder diharapkan mampu mengoptimalkan persiapan infrastruktur dan transportasi guna mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1446 H.

Kepala Bakorwil II Bojonegoro, Dr. Agung Subagyo, S.STP, M.Si, yang diwakili oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Vivit Nurhidayah, S.H., M.M., membuka rapat dengan menyampaikan arahan mengenai pentingnya kesiapan sejak dini dalam menghadapi lonjakan jumlah pemudik dan kendaraan.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Sarpras menekankan bahwa koordinasi dan kolaborasi antarinstansi menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Diperkirakan terjadi peningkatan signifikan jumlah pemudik dan kendaraan, terutama di Pulau Jawa, sehingga kesiapan infrastruktur dan sistem transportasi harus dioptimalkan.

“Tradisi mudik merupakan budaya tahunan masyarakat Indonesia yang harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, kesiapan sejak dini sangat diperlukan agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik, serta menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pemudik,” ujarnya.

Beberapa poin penting dibahas dalam rapat ini, termasuk kesiapan sarana dan prasarana perhubungan darat, kondisi infrastruktur jalan dan jembatan, serta strategi pengamanan dan kelancaran lalu lintas. Hasil monitoring menunjukkan masih banyak jalan berlubang di beberapa ruas jalan nasional dan provinsi. Untuk mengantisipasi risiko kecelakaan, perbaikan infrastruktur harus segera dilakukan melalui penutupan lubang dan peningkatan kualitas jalan.

Selain itu, perhatian juga diberikan pada titik-titik rawan kemacetan, kecelakaan, serta daerah yang berpotensi mengalami bencana. Penerangan jalan yang tidak berfungsi dan rambu lalu lintas yang kurang memadai menjadi isu utama yang perlu segera ditangani guna meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Dengan mendekatnya Hari Raya Idul Fitri pada akhir Maret, serta periode cuti bersama yang dimulai dari 28 Maret hingga 7 April 2025, rapat koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam mengantisipasi peningkatan volume kendaraan dan penumpang. Diharapkan, koordinasi lintas sektor ini mampu menghasilkan solusi terbaik untuk menciptakan perjalanan mudik yang aman, lancar, dan nyaman bagi masyarakat.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News