Diterbitkan tanggal 28 Agustus 2025 35
Bojonegoro, 28 Agustus 2025 – Dalam rangka memperkuat sinergi pengelolaan sumber daya air untuk mendukung kedaulatan pangan, Bakorwil II Bojonegoro melalui Bidang Sarana Prasarana menggelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Bendungan dan Jaringan Irigasi di Kabupaten/Kota se-Wilayah Kerja Bakorwil II Bojonegoro, Kamis (28/8/2025).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bakorwil II Bojonegoro yang diwakili oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana, Vivit Nurhidayah, S.H., M.M. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dalam menjaga ketersediaan air bagi sektor pertanian, khususnya menghadapi dinamika musim hujan dan kemarau yang tidak menentu.
“Air adalah kunci keberhasilan pertanian. Karena itu, pengelolaan bendungan dan jaringan irigasi harus terus dioptimalkan agar mampu menjamin kebutuhan air untuk tiga musim tanam sekaligus, serta menjaga ketahanan pangan masyarakat,” ujarnya.
Rapat ini menghadirkan dua narasumber dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), yaitu Roid Ghozi, S.T., Kepala Unit Pengelola Bendungan VIII dari BBWS Bengawan Solo, dan Andi Surya W., S.ST., Kepala Unit Pengelola Bendungan IV dari BBWS Brantas.
Dalam paparannya, Roid Ghozi menjelaskan peran strategis Bendungan Pacal dan Bendungan Gongseng dalam menunjang layanan irigasi Daerah Irigasi (DI) Pacal yang mencakup lebih dari 16.600 hektare lahan pertanian. Melalui sistem pengelolaan terpadu, kedua bendungan ini mampu meningkatkan indeks pertanaman hingga 287 persen dengan pola tanam padi–padi–palawija.
“Bendungan Pacal dan Gongseng bukan hanya berfungsi sebagai sumber air irigasi, tetapi juga penyedia air baku bagi masyarakat serta pengendali banjir di wilayah hilir. Kami terus melakukan evaluasi operasional, termasuk pengendalian sedimentasi dan penyesuaian tata tanam agar air dapat dimanfaatkan secara optimal sepanjang tahun,” terang Roid.
Sementara itu, Andi Surya W. dari BBWS Brantas memaparkan mengenai Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk yang merupakan Proyek Strategis Nasional bidang sumber daya air. Bendungan dengan kapasitas tampung 32,6 juta meter kubik ini berfungsi untuk mengairi 1.906 hektare lahan pertanian, menyuplai air baku 0,312 m³ per detik, serta mereduksi potensi banjir hingga 60 persen.
“Bendungan Semantok menjadi salah satu contoh bagaimana infrastruktur sumber daya air mampu memberikan manfaat multipurpose: untuk irigasi, air baku, pengendalian banjir, bahkan pariwisata dan konservasi lingkungan. Pemanfaatan bendungan ini akan terus dioptimalkan melalui koordinasi lintas instansi,” ujar Andi.
Selain pemaparan teknis, forum ini juga membahas pentingnya pemberdayaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dan Gabungan HIPPA (GHIPPA) sebagai mitra pemerintah dalam pengelolaan irigasi di tingkat tapak. Ditekankan pula pentingnya pemeliharaan rutin dan normalisasi waduk untuk menjaga daya tampung air.
Melalui forum ini, peserta dari berbagai instansi—termasuk Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, serta UPT PSDA Wilayah Sungai—sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Dengan sinergi yang baik, diharapkan sistem irigasi di wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro mampu mendukung produktivitas pertanian dan memperkuat kedaulatan pangan di Jawa Timur.
Dapatkan berita lainnya melalui Google News
Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro
(0353) 5254758, 881901
bakorwil2@jatimprov.go.id
http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id