Khofifah dan Mensos Gus Ipul Perkuat Pilar Sosial untuk Capai Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di Jatim 2026

Diterbitkan tanggal 03 Mei 2025 40


Malang, 3 Mei 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kementerian Sosial RI memperkuat kolaborasi dengan pilar-pilar sosial untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem menuju nol persen pada 2026. Langkah ini dikukuhkan dalam Dialog Pilar Sosial se-Malang Raya yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Universitas Negeri Malang, Jumat (2/5).

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan ini merupakan bagian dari misi "Jatim Sejahtera" dalam kerangka Nawa Bhakti Satya, sejalan dengan Asta Cita Presiden dan program Quick Wins 5. Dukungan dari pilar-pilar sosial menjadi kunci untuk mencapai target ambisius tersebut.

"Ini merupakan arahan Presiden Prabowo agar seluruh elemen bersinergi menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen di 2026 dan kemiskinan umum di bawah lima persen di 2029," ujar Khofifah.

Ia menegaskan pentingnya memperhatikan kesejahteraan para pilar sosial seperti SDM Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). “Mereka adalah garda terdepan di lapangan. Maka, agar mereka mampu membuat orang lain tersenyum, kita harus membuat mereka tersenyum lebih dulu,” tambahnya.

Saat ini, Jawa Timur memiliki lebih dari 7.700 pilar sosial aktif. Pemerintah provinsi memberikan dukungan berupa peningkatan kapasitas, jaminan sosial ketenagakerjaan, dan bantuan operasional. Alokasi anggaran dari APBD juga cukup signifikan, termasuk Rp3,96 miliar untuk tali asih TKSK dan Rp5,73 miliar untuk Tagana selama setahun, serta bantuan transport PKH Plus senilai Rp12,1 miliar.

Gubernur Khofifah juga menyoroti keberhasilan program PKH Plus yang menyasar lansia usia 70 tahun ke atas, dengan total penerima mencapai 354.111 orang sejak 2019. Selain itu, sedang dipersiapkan program Sekolah Rakyat sebagai upaya jangka panjang memberantas kemiskinan melalui pendidikan.

"Setiap sekolah akan menampung sekitar 1.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA. Ini adalah investasi masa depan agar anak-anak dari keluarga miskin punya kesempatan lebih baik," jelas Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Saifullah Yusuf menekankan pentingnya validitas data melalui penerapan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Total anggaran sosial nasional tahun 2025 mencapai Rp504,7 triliun.

“DTKS sudah tidak digunakan lagi, sekarang DTSEN yang menjadi acuan. Prinsipnya adalah ‘Bansos Sementara – Berdaya Selamanya’. Semua bantuan harus akurat dan menjangkau yang benar-benar membutuhkan,” ujar Gus Ipul.

Sebagai bentuk simbolis kepedulian, Gubernur Khofifah dan Mensos Gus Ipul juga menyerahkan bantuan sepatu kepada calon siswa Sekolah Rakyat. Momen haru terjadi saat Khofifah dan Gus Ipul memakaikan langsung sepatu kepada dua anak penerima manfaat.

Langkah ini menjadi penegasan komitmen Pemprov Jatim dan Kemensos dalam menghadirkan kebijakan yang berkeadilan sosial serta memberdayakan masyarakat secara menyeluruh.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News

BERITA LAINNYA



Bakorwil Bojonegoro






Lokasi

Kontak

Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro

(0353) 5254758, 881901

bakorwil2@jatimprov.go.id

http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id



Copyright © 2023. Situs Resmi Badan Koordinasi Wilayah Bojonegoro.