Jatim dan Kementerian PU Sepakat Perkuat Irigasi untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Diterbitkan tanggal 15 April 2025 352


Jakarta, 15 April 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyepakati penguatan infrastruktur irigasi sebagai upaya strategis untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Jawa Timur. Salah satu fokusnya adalah revitalisasi sistem irigasi, khususnya di lahan sawah tadah hujan yang sangat bergantung pada curah hujan.

Dalam pertemuan di Kantor Kementerian PU RI, Senin (14/4), Gubernur Khofifah menyampaikan pentingnya percepatan rehabilitasi jaringan irigasi rusak dan pengembangan saluran baru untuk mendukung target produksi gabah nasional.

Kami membutuhkan dukungan dari Kementerian PU untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” ujar Khofifah.

Ia menekankan bahwa sawah tadah hujan memiliki kontribusi besar sebagai lumbung padi kedua setelah lahan beririgasi. Oleh karena itu, teknologi pengairan pada lahan ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas produksi pangan.

Dukungan untuk teknologi irigasi sawah tadah hujan sangat membantu dalam menjaga ketahanan pangan, terutama di daerah yang bergantung pada curah hujan,” jelasnya.

Jawa Timur sendiri telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung swasembada pangan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Sepanjang 2020–2024, provinsi ini secara konsisten menjadi penghasil beras tertinggi di Indonesia, dengan capaian 5,4 juta ton beras pada tahun 2024.

Insya Allah, Jatim siap untuk mendukung semangat dan upaya untuk swasembada pangan nasional terutama beras,” kata Khofifah.

Produktivitas tinggi ini didukung oleh berbagai inovasi teknologi pertanian seperti transplanter, traktor modern, dan combine harvester, serta optimalisasi sistem irigasi dan metode pertanian yang terus dikembangkan.

Irigasi yang baik dan inovasi sistem pertanian terus kita dorong sebagaimana amanat Presiden dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan jaringan irigasi,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan dukungan penuh pemerintah pusat. Pihaknya siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar untuk pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi di Jawa Timur.

Infrastruktur irigasi adalah kunci utama untuk mencapai target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jatim sebesar 12,6 juta ton pada 2025,” ujarnya.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyoroti persoalan di Pulau Bawean yang 75 persen lahan pertaniannya masih bergantung pada air hujan. Ia berharap ada pembangunan irigasi permanen untuk menstabilkan produksi.

Sementara itu, Bupati Malang Sanusi mengungkapkan dampak kerusakan irigasi akibat bencana banjir yang menyebabkan penurunan hasil panen. Ia meminta perhatian lebih dari pemerintah pusat.

Pertemuan ini turut dihadiri Sekda Jatim Adhy Karyono, jajaran bupati dari berbagai daerah di Jawa Timur, serta kepala dinas terkait dari lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Langkah sinergis ini menjadi fondasi kuat untuk mendukung program nasional dalam menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan secara berkelanjutan.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News

BERITA LAINNYA



Bakorwil Bojonegoro






Lokasi

Kontak

Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro

(0353) 5254758, 881901

bakorwil2@jatimprov.go.id

http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id



Copyright © 2023. Situs Resmi Badan Koordinasi Wilayah Bojonegoro.