Ibu Kota Negara Indonesia Baru Bernama Nusantara

Diterbitkan tanggal 06 Agustus 2024 37399


Indonesia telah mengumumkan rencana besar untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta, yang terletak di bagian barat Pulau Jawa, ke wilayah Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur. Ibu kota baru ini akan dinamakan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut buku saku yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), nama "Nusantara" dipilih karena memiliki daya tarik ikonik di mata internasional. Nusantara mengacu pada konseptualisasi geografis Indonesia, yang terdiri dari banyak pulau yang disatukan oleh lautan. Nama ini terpilih dari 80 kandidat lainnya.

Proses pemindahan ini diharapkan selesai pada tahun 2045. Beberapa faktor yang mendasari keputusan ini antara lain, sekitar 57% penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur menghadapi krisis ketersediaan air, Pulau Jawa menyumbang 59% terhadap PDB nasional, Pulau Jawa mengalami konversi lahan terbesar di Indonesia, yang diperkirakan akan terus berlanjut, tingginya tingkat urbanisasi di DKI Jakarta menyebabkan kemacetan dan kualitas udara yang buruk, dan DKI Jakarta rentan terhadap banjir, gempa bumi, dan penurunan tanah.

Pemindahan ibu kota ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019. Dalam pidatonya, beliau menyatakan untuk meminta izin dan dukungan rakyat Indonesia untuk memindah ibu kota. 

"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa, terutama pada seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan Ibu Kota Negara kita ke Pulau Kalimantan."

Rencana pembangunan Indonesia 2045 mencakup beberapa pilar utama, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara akan mengikuti delapan prinsip utama, termasuk desain sesuai kondisi alam, Bhinneka Tunggal Ika, konektivitas dan aksesibilitas, sirkularitas dan ketahanan, kenyamanan dan efisiensi teknologi, keamanan dan keterjangkauan, emisi karbon rendah, serta peluang ekonomi untuk semua.

Kalimantan Timur dipilih berdasarkan beberapa kriteria, seperti aksesibilitas yang tinggi dekat dengan Balikpapan dan Samarinda, kependudukan yang heterogen dengan potensi konflik rendah, dukungan pertahanan Tri Matra (darat, laut, udara), kemampuan lahan yang memadai, serta infrastruktur utama seperti jalan tol, bandara, dan terminal petikemas. Lokasi ini juga memiliki air baku dari waduk dan sungai, serta berada di jalur Selat Makassar.

Pemindahan ibu kota ini akan menciptakan ekosistem tiga kota yang berperan sebagai penggerak ekonomi masa depan Indonesia. Kota Samarinda akan menjadi pusat sektor energi, Kota Balikpapan sebagai pusat hilir migas dan logistik, dan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan inovasi hijau. Kalimantan Timur juga akan berfungsi sebagai pusat pertanian dan wisata alam.

Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur menandai langkah penting dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan terencana, dengan harapan menciptakan keseimbangan pembangunan dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News

BERITA LAINNYA



Bakorwil Bojonegoro






Lokasi

Kontak

Jl. Pahlawan Nomor 5 Bojonegoro

(0353) 5254758, 881901

bakorwil2@jatimprov.go.id

http://bakorwilbojonegoro.jatimprov.go.id



Copyright © 2023. Situs Resmi Badan Koordinasi Wilayah Bojonegoro.