Bakorwil II Bojonegoro Turut Serta Evakuasi Korban Longsor di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang

Diterbitkan tanggal 24 Januari 2025 129

Jombang, 24 Januari 2025 – Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Bojonegoro melalui Bidang Pemerintahan turut berperan aktif dalam operasi pencarian dan evakuasi korban tanah longsor yang terjadi di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Kepala Bidang Pemerintahan Bakorwil II Bojonegoro, Yudi Widodo, S.T., beserta stafnya, bergabung dengan Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban yang merupakan satu keluarga.

Melansir berita yang dirilis oleh BPBD Jatim, bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 05.20 WIB ini mengakibatkan empat anggota keluarga menjadi korban. Dua orang dinyatakan meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka berat.

Pencarian korban dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD Jatim, Basarnas, TNI, Polri, Tagana, kelompok relawan, elemen kesehatan, dan masyarakat setempat. Upaya ini membuahkan hasil dengan ditemukannya korban terakhir, Ducha Ismail (56), pada Jumat sore (25/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terjepit material bangunan rumahnya. Sebelumnya, putrinya, Duwi Ayu Wandira Ismail (12), telah lebih dulu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis pagi.

Kepala Bakorwil II Bojonegoro, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemerintahan, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah ini serta apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi. “Kami turut berbelasungkawa atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Kami juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim dalam upaya penyelamatan dan evakuasi korban,” ujar Yudi Widodo.

Selain korban jiwa dan luka-luka, longsor ini juga mengakibatkan empat unit rumah mengalami kerusakan berat akibat tertimbun material longsor, serta dua unit rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Berdasarkan data dari BPBD Jatim, terdapat tiga rumah lain yang berpotensi terdampak longsor susulan.

Untuk mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan, BPBD Jatim menerjunkan Tim Assessment guna melakukan survei udara dan survei gerakan tanah menggunakan alat ukur mikro tremor. Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, menegaskan pentingnya kolaborasi dan kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi bencana. “Kecepatan dan kekompakan dalam penanganan bencana sangat penting. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga Februari mendatang,” ungkapnya.

Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi pencarian dan evakuasi resmi dinyatakan selesai. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko bencana susulan.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News