Kepala Bakorwil II Bojonegoro Bersama Pegawai Ikuti Gerak Jalan Mojokerto–Surabaya 2025 dengan Kostum Pahlawan Perjuangan

Diterbitkan tanggal 15 November 2025 239

Mojokerto, 15 November 2025 – Tradisi legendaris Gerak Jalan Mojokerto–Surabaya (GMS) kembali memadati ruas jalan Kota Mojokerto pada Sabtu (15/11/2025). Ribuan peserta berkumpul di garis start depan Kantor Kecamatan Prajuritkulon untuk menempuh rute ikonik sejauh 55 kilometer menuju Tugu Pahlawan, Surabaya.

Dalam kegiatan yang sarat nilai sejarah ini, Kepala Bakorwil II Bojonegoro, Dr. Agung Subagyo, S.STP., M.Si., turut ambil bagian bersama para pegawai Bakorwil II Bojonegoro. Mengusung tema kostum pahlawan perjuangan, rombongan Bakorwil II tampil dengan atribut bernuansa patriotik yang menggambarkan semangat arek-arek perjuangan Jawa Timur.

Pada kegiatan ini, Kepala Bakorwil II bertindak sebagai Komandan Rombongan, memimpin barisan pegawai dengan disiplin dan penuh semangat, sekaligus mengajak peserta untuk merefleksikan kembali nilai keberanian, solidaritas, dan pengorbanan para pahlawan bangsa.

GMS 2025: Tradisi Perjuangan yang Terus Dihidupkan

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mewakili Gubernur dalam sambutan pelepasan peserta menyampaikan bahwa GMS bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi tradisi panjang yang menjadi simbol keteguhan dan keteladanan para pejuang kemerdekaan.

“Kegiatan ini menjadi sarana menggali kembali nilai perjuangan para prajurit kemerdekaan, sekaligus wujud terima kasih kepada para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga,” ujarnya.

GMS 2025 juga memiliki makna khusus karena digelar bertepatan dengan HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur. Pemerintah berharap, selain melestarikan nilai perjuangan, kegiatan ini juga memberi dampak positif bagi UMKM, sektor riil, pariwisata, serta memperkuat gaung Jawa Timur di tingkat nasional dan internasional.

Zona Perjalanan Waktu: Edukasi Sejarah Sepanjang Rute

Tahun ini, GMS mengusung konsep baru yang lebih interaktif melalui lima zona perjalanan waktu, yaitu:

• Era Majapahit, menampilkan kejayaan peradaban Nusantara.
• Masa Pra-Kemerdekaan, menggugah semangat anti-penjajahan.
• Episentrum Kemerdekaan, merefleksikan heroisme 10 November 1945.
• Pasca Kemerdekaan & Pembangunan 1980-an, menggambarkan konsolidasi ekonomi dan sosial.
• Jawa Timur Kini & Masa Depan, menampilkan visi “Gerbang Baru Nusantara” sebagai babak baru pembangunan daerah.

Konsep edukatif ini dirancang untuk memperkuat kesadaran kolektif mengenai panjangnya napas perjuangan bangsa, sekaligus menanamkan nilai sejarah kepada generasi muda.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News