Bakorwil Bojonegoro Fasilitasi Rapat Teknis TPID Jawa Timur Tahun 2024

Diterbitkan tanggal 20 Juni 2024 145

Rapat Teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur bersama TPID Kabupaten/Kota se-wilker Bakorwil Bojonegoro diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur.

Acara ini berlangsung pada Kamis, 20 Juni 2024, di Ruang Rapat Mliwis Putih Bakorwil Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan bagian dari roadshow TPID Provinsi di lima Bakorwil yang menjangkau 29 kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bakorwil Bojonegoro yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembangunan Ekonomi Bakorwil Bojonegoro, Johan Fitriadi, S.STP, M.Si. Johan Fitriadi menekankan pentingnya sinergi antar daerah dalam mengendalikan inflasi.

"Kerjasama yang kuat antar pemerintah daerah sangat penting untuk menjaga stabilitas harga," ujarnya.

Narasumber yang hadir antara lain Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Petrus Endria Effendhi, dan Analis Kebijakan Muda Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur, M. Devis Susandika, S.STP., M.SE.

Peserta rapat terdiri dari berbagai dinas terkait dari delapan kabupaten/kota di wilayah Bakorwil Bojonegoro, seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

Diskusi berfokus pada tindak lanjut program Sinergi Gapai Inflasi Terkendali (JATIM SIGATI) sebagai upaya pengendalian inflasi Jawa Timur yang diselaraskan dengan Program Unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (PU GNPIP).

Menurut data dari BPS yang diolah, inflasi gabungan kabupaten/kota IHK di Jawa Timur pada Mei 2024 tercatat 2,83% (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,25% (yoy). Secara bulanan, tercatat deflasi 0,21% (mtm) yang didorong oleh deflasi pada komoditas beras seiring masuknya musim panen di beberapa wilayah sentra di Jawa Timur seperti Tulungagung dan Jember.

Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Petrus Endria Effendhi menjelaskan bahwa strategi 4K dalam JATIM SIGATI adalah upaya untuk memastikan stabilitas harga melalui berbagai program yang terintegrasi.

"Strategi 4K mencakup Keterjangkauan Harga melalui program stabilisasi harga, Ketersediaan Pasokan melalui pengaturan pola tanam dan pemberian bantuan saprotan dan alsintan, Kelancaran Distribusi melalui penguatan kerjasama dan fasilitasi distribusi komoditas, serta Komunikasi Efektif melalui koordinasi pusat dan daerah serta pengendalian ekspektasi inflasi," ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, Analis Kebijakan Muda Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur, M. Devis Susandika juga menyoroti pentingnya Kerjasama Antar Daerah (KAD) intra provinsi untuk meningkatkan efektivitas pengendalian inflasi.

"KAD menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat koordinasi dan distribusi komoditas di wilayah Jawa Timur," tambahnya.

Peserta rapat menyampaikan tindak lanjut dan berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret untuk memastikan keberhasilan implementasi JATIM SIGATI. Di wilayah kerja Bakorwil Bojonegoro, harga komoditas strategis seperti beras, daging ayam ras, dan cabai rawit menunjukkan variasi yang signifikan.

Misalnya, harga beras di Kabupaten Nganjuk adalah yang tertinggi, sedangkan harga terendah terdapat di Kabupaten Mojokerto. Ini mencerminkan perlunya optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk mengatasi ketimpangan harga.

Harga daging ayam ras di beberapa kabupaten/kota seperti Bojonegoro, Nganjuk, dan Jombang juga lebih rendah dibandingkan rata-rata harga di Jawa Timur, menunjukkan potensi kerjasama antar daerah untuk stabilisasi harga lebih lanjut.

Rapat teknis ini diakhiri dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Timur. Keberhasilan implementasi JATIM SIGATI diharapkan dapat menjaga stabilitas harga komoditas strategis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan sinergi antar daerah dan dukungan dari berbagai dinas terkait, Provinsi Jawa Timur optimis dapat mengatasi tantangan inflasi yang ada dan mencapai target inflasi nasional.

Dapatkan berita lainnya melalui Google News